Rabu, 03 November 2010

Subjunctive with “as if/as though” (4, habis)

a. Explanation

Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu yang akan datang, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak akan pernah terjadi seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang akan datang, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan modal- 1; seperti will dan teman-temannya (can, shall, may), maka dalam kalimat subjunctive-nya atau ‘as if/as though’-nya ini dipakai bentuk lampau; yaitu ‘would’ dan sejenisya (could, should, might) di depan subject 2, atau sesudah kata ‘as if/as though’.
Untuk to be; (am, are, is) pada waktu yang akan datang, pada kalimat sebenarnya, maka pada kalimat ini digunakan bentuk lampau yaitu hanya ’were’ saja, bukan yang lain.
Kesimpulan; Jika pada kalimat sebenarnya/keadaan sebenarnya itu dalam keadaan future/yang akan datang, maka dalam keadaan pengandaian ‘as if/as though’nya itu past future/lampau.

3). Future
As if/As though+Subject + would + V-1
Subject + would be +NV

Examples:
FACT: She WILL be here.
Faktanya: Dia mau ke sini.
AS THOUGH: She spoke as though she WOULDN’T be here.
AS THOUGH: Dia ngomong seolah-olah dia tidak mau ke sini.

FACT: Sherly WILL NOT come here.
Faktanya: Sherly TIDAK AKAN datag ke sini.
AS IF: Sherly spoke as if she WOULD come here.
AS IF: Sherly berkata seakan-akan dia akan datang ke sini.

FACT: Ardan IS GOING TO be here.
Faktanya: Dia AKAN ke sini.
AS THOUGH: Ardan spoke as though he WERE NOT GOING TO be here.
AS THOUGH: Ardan bilang seolah-olah dia TIDAK AKAN ke sini.

FACT: I AM NOT GOING TO come here.
Faktanya: Saya TIDAK AKAN datag ke sini.
AS IF: I said as if I WERE GOING TO come here.
AS IF: Saya berkata seakan-akan saya AKAN datang ke sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar