Senin, 25 Oktober 2010

SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY' (2)

         SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY (2)

II). Present Simple (sekarang)

A. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu sekarang, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu sekarang, seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang terjadi, yang jika dalam KALIMAT SEBENARNYA digunakan VERB-1; seperti DO/DOES dan teman-temannya (enjoy/enjoys, study/studies, visit/visits, go/goes dan see/sees), maka dalam kalimat SUBNUNCTIVE-dengan’IF ONLY’ ini dipakai bentuk LAMPAU/VERB-2; yaitu ‘DID’ dan teman-tamannya {enjoyed, studied, visited, went dan saw) sesudah SUBJECT.
Untuk TO BE; (AM, ARE, IS+NV=Non Verb) pada WAKTU SEKARANG, pada kalimat SEBENARNYA, maka pada KALIMAT INI digunakan BENTUK LAMPAU yaitu hanya ’WERE+NV=Non Verb’ saja, BUKAN YANG LAIN.
Kesimpulan Jika pada SENBENARNYA itu dalam keadaan PRESENT/sekarang, maka dalam keadaan PENGANDAIAN ‘IF ONLY’ itu PAST .

b. Pattern/Rumus
IF ONLY: If only + Subject 1+ V2.
REALITY: Subject + V-1

IF ONLY: If only + Subject 1+ were +NV=Non Verb.
REALITY: Subject +am, are, is +Non Verb

c. Examples/contoh:
IF ONLY: If only Tono spoke English fluently.
(Seandainya Tono itu berbicara bahasa Inggris dengan fasih.)

REALITY: Tono doesn’t speak English fluently.
(Tono tidak berbicara bahasa Inggris dengan fasih)

IF ONLY: If only John were coming to class now.
(Seandainya John masuk sekolah sekarang.)

REALITY: John isn’t coming to class.
(John tidak masuk sekolah sekarang)

IF ONLY: If only books were not expensive.
(Seandainya buku tidak mahal.)
IF ONLY: If only books were cheap.
(Seandainya buku murah.)

REALITY: Books are very expansive now.
(Buku sangat mahal sekarang.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar