IV. Gerund sesudah preposition.
Jika dalam sebuah kalimat itu ada PREPOSITION/KATA DEPAN, maka apabila di belakang preposition itu ada kata kerja, maka kata kerja itu dibendakan dengan menambahkan –ing di belakankata kerja itu.
Prepositions itu, antara lain; IN, ON, AT, WITH, WITHOUT, AFTER, BEFORE, ABOUT, BY, OF, BETWEEN, AMONG, dsb.
Examples:
I am really interested in writing English.
Writing=gerund, aslinya write+-ing, karena ada kata IN di depan kata WRITE.
After having breakfast, Indra usually goes to work.
Having=gerund, aslinya have+ing, karena ada kata AFTER depan kata HAVE.
V. Gerund sesudah kata kerja tertentu.
Jika dalam sebuah kalimat itu ada kata kerja tertentu, maka apabila di belakang KATA KERJA TERTENTU itu ada kata kerja, maka kata kerja itu dibendakan dengan menambahkan –ing di belakankata kerja tertentu itu.
Kata kerja tertentu itu adalah; ADMIT=mengaki, ANTICIPATE=mengatisipasi, APPRECIATE=meghargai, AVOID=menghidari, CAN’T HELP=tidak bisa tidak harus, COMPLETE=melengkapi, CONSIDER (THINK ABOUT) =mempertimbangkan, memikirkan tentang, DELAY=menunda, DENY=memungkiri, DISCUSS (TALK ABOUT)=mendiskusikan/membicarakan tentang, DISLIKE=tidak suka, ENJOY=menikmati, FORGET=lupa/melupakan, FINISH (GET THROUGH)=menyelesaikan, KEEP (KEEP ON)=terus-menerus, MENTION=menyebutkan, MIND=keberatan, MISS=kehilangan/ketinggalan, POSTPONE (PUT OF)=menunda, QUIT (GIVE UP)=berhenti/menyerah, PRACTICE=mempraktikkan, RECALL=menarik kembali/mengingat, RECOLLECT=mengingat kembali, RECOMMEND=menganjurkan, REGRET=menyesalkan, REMEMBER=ingat/mengingat, RECENT=marah, benci akan, tersinggung karena, RISK=beresiko/menanggug resiko , STOP*=berhenti, SUGGEST=menyarankan, TOLERATE=memaklumi, UNDERSTAND=memahami)
Examples:
Irrien enjoys reading English.
Reading=gerund, aslinya read+-ing, karena ada kata ENJOY di depan kata READ.
Do you mind opening the door, please?
Openig=gerund, aslinya open+ing, karena ada kata MIND depan kata OPEN.
Note/Catatan:
BEGIN*, FORGET*, REMEMBER*, REGRET*, STOP*, TRY*. Contoh:
It began to rain/It began raining. I star to work/I start working. Artinya tidak berbeda.
Judy always remebers to lock the door. (selalu ingat/tidak pernah lupa)
I remember seeing the Alps for the first time. (ingat sesuatu yang dulu, pada aktu itu)
Sams forgot to lock the door. (lupa hanya pada waktu itu)
I will never forget seeing the Alps for the first time. (lupa terhadap sesuatu yang dulu)
I regret to tell you that you failed the test. (menyesal telah melakukan sesuatu)
I regret lending him some money. He never paid me back. (menyesal dan tidak mau lagi melakukan)
When the professor entered the room, the students stopped talking. The room became quiet.(berhenti berbicara)
While I was walking down the street, I ran into an old friend. I stopped to talk to him. (berhenti untuk berbicara)
I am trying to learn English. (berusaha untuk melakukan sesuatu)
The room was hot, I tried opeing the window, but that didn’t help. Si I tried turning on the fan, but I was still hot. Finally, I turned on the air conditioner (pengalaman mecoba melakukan sesuatu)
Minggu, 31 Oktober 2010
Sabtu, 30 Oktober 2010
GERUND/KATA KERJA YANG DIBENDAKAN (1)
A. Pengertian
Gerund adalah kata kerja bentuk –ing/ the –ing form of a verb, yang digunakan sebaiagi ‘noun’/kata benda. Gerund digunakan dengan cara yang sama pada kata benda yang lian yang buka gerund, sebagai subject atu object.
Ada 6 (enam) cara pembentukan gerund, yaitu; SEBAGAI SUBJECT, SEBAGAI OBJECT, SESUDAH POSSESSIVE ADJECTIVE, SESUDAH PREPOSITION, SESUDAH KATA KERJA TERTENTU, DAN SESUDAH KATA ‘GO’ YANG KONOTASINYA ‘RECREATIVE’=kegiatan yang menyenangkan dan dilakukan di luar rumah.
I. Gerund as a subject.
Seperti halnya subject yang lain, SUBJET DALAM BENTUNK GERUND ini letaknya sama persis dengan letak-letak mereka, yaitu di depan sebuah kalimat, sebagai pokok kalimat atu pokok pembicaraan atau kepala kalimat.
Examples:
Playing tennis is fun.
PLAYING=gerud, aslinya PLAY+ING.
Walking is a good exercise.
WALKING=gerud, aslinya WALK+ING.
II. Gerud as an object.
Seperti halnya object yang lain, OBJECT DALAM BENTUNK GERUND ini letaknya sama persis dengan letak-letak mereka, yaitu di belakang sebuah kalimat, sebagai dalam sebuah kalimat atau kelengkapan pembicaraan.
Exampes:
We enjoy playing tennis.
PLAYING=gerund, aslinya PLAY+-ING.
I heard some surprising news.
SURPRISING=gerund, aslinya SURPRISE+ING
III. Gerung sesudah possessive adjective.
Jika dalam sebuah kalimat itu ada POSSESSIVE ADJECTIVE, maka apabila di belakang possessive adjective itu ada kata kerja, maka kata kerja itu dibendakan dengan cara menambahkan –ing di belakang kata kerja itu.
Possessive adjectives, yaitu; MY, YOUR, OUR, THEIR, HIS, HER, ITS, (sesudah nama orang/binatang/benda lain, yang mempunyai apostrophe (’) dan diikuti –s dibelakangnya, atau apostrophe (’) saja, seperti pada nama Stanis’, Contoh; BAGUS’, ALDO’S, INDRI’S, THE CAT’S, THE WIND’S, dsb)
Exampes:
Your writing is better than mine.
Writing=gerund, aslinya write+-ing. Karena ada kata YOUR
I saw Bagus’ running was fast.
Runnning=gerund, aslinya run+ing. Karena ada nama orang yang diikuti (‘) apostrophe yaitu pada kata Bagus’.
Gerund adalah kata kerja bentuk –ing/ the –ing form of a verb, yang digunakan sebaiagi ‘noun’/kata benda. Gerund digunakan dengan cara yang sama pada kata benda yang lian yang buka gerund, sebagai subject atu object.
Ada 6 (enam) cara pembentukan gerund, yaitu; SEBAGAI SUBJECT, SEBAGAI OBJECT, SESUDAH POSSESSIVE ADJECTIVE, SESUDAH PREPOSITION, SESUDAH KATA KERJA TERTENTU, DAN SESUDAH KATA ‘GO’ YANG KONOTASINYA ‘RECREATIVE’=kegiatan yang menyenangkan dan dilakukan di luar rumah.
I. Gerund as a subject.
Seperti halnya subject yang lain, SUBJET DALAM BENTUNK GERUND ini letaknya sama persis dengan letak-letak mereka, yaitu di depan sebuah kalimat, sebagai pokok kalimat atu pokok pembicaraan atau kepala kalimat.
Examples:
Playing tennis is fun.
PLAYING=gerud, aslinya PLAY+ING.
Walking is a good exercise.
WALKING=gerud, aslinya WALK+ING.
II. Gerud as an object.
Seperti halnya object yang lain, OBJECT DALAM BENTUNK GERUND ini letaknya sama persis dengan letak-letak mereka, yaitu di belakang sebuah kalimat, sebagai dalam sebuah kalimat atau kelengkapan pembicaraan.
Exampes:
We enjoy playing tennis.
PLAYING=gerund, aslinya PLAY+-ING.
I heard some surprising news.
SURPRISING=gerund, aslinya SURPRISE+ING
III. Gerung sesudah possessive adjective.
Jika dalam sebuah kalimat itu ada POSSESSIVE ADJECTIVE, maka apabila di belakang possessive adjective itu ada kata kerja, maka kata kerja itu dibendakan dengan cara menambahkan –ing di belakang kata kerja itu.
Possessive adjectives, yaitu; MY, YOUR, OUR, THEIR, HIS, HER, ITS, (sesudah nama orang/binatang/benda lain, yang mempunyai apostrophe (’) dan diikuti –s dibelakangnya, atau apostrophe (’) saja, seperti pada nama Stanis’, Contoh; BAGUS’, ALDO’S, INDRI’S, THE CAT’S, THE WIND’S, dsb)
Exampes:
Your writing is better than mine.
Writing=gerund, aslinya write+-ing. Karena ada kata YOUR
I saw Bagus’ running was fast.
Runnning=gerund, aslinya run+ing. Karena ada nama orang yang diikuti (‘) apostrophe yaitu pada kata Bagus’.
Jumat, 29 Oktober 2010
Subjunctive with: “as if/as though” (2)
Subjunctive with “as if/as though” (2)
2). Past Simple (lampau)
a. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu lampau/menyesali sesuatu yang telah terjadi/menyesali karena tidak terjadi, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu lampau, seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang telah terjadi pada waktu PAST SIMPLE/LAMPAU, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan VERB-2; seperti DID dan teman-temannya (ENJOYED, STUDIED, VISITED, WENT, dan SAW), maka dalam kalimat SUBJUNCTIVE-nya atau ‘IS IF/AS THOUGH’-nya ini dipakailah bentuk PAST PERFECT; yaitu ‘HAD DONEe’ dan teman-tamannya {HAD ENJOYED, HAD STUDIED, HAD VISITED, HAD GONE, dan HAD SEEN) di depan SUBJECT-2, atau sesudah kata ‘AS IF/AS THOUGH’.
Untuk to be; (WAS/WERE+NV=Non Verb/bukan kata kerja) pada waktu LAMPAU, pada kalimat SENYATANYA, maka pada kalimat SUBJUNCTIVE/ AS IF/AS THOUGH digunakanlah bentuk LEBIH LAMPAU/PAST PERFECT, aitu: HAD BEEN+NV=Non Verb.
2). Past Simple
Subject 1+ verb2 + as if+ subject 2 + had verb- 3.
Subject 1+ verb2 + as if+ subject 2 + had been NV.
Subject 1+ verb2 + as though + subject 2 + had +verb- 3.
Subject 1+ verb2 + as though + subject 2 + had +been+NV
Examples:
FACT: John is not a monster.)
Faktanya: John bukan sebuah monster.)
AS THOGH: John screamed loudly as though he had been a monster.
John berteriak dengan keras seperti sebuah monster.
FACT: I wasn't run over by a ten-ton truck.
Faktanya: Saya tidak sedang dikejar oleh sebuah truk seberat sepuluh ton.
AS IF: I feel terrible. I fell as if I had been run over by a ten-ton truck.
AS IF: Saya merasa sangat was-was/khawatir/takut. Saya merasa seolah-oleh sedang dikejar oleh sebuah truk seberat sepuluh ton.
2). Past Simple (lampau)
a. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu lampau/menyesali sesuatu yang telah terjadi/menyesali karena tidak terjadi, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu lampau, seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang telah terjadi pada waktu PAST SIMPLE/LAMPAU, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan VERB-2; seperti DID dan teman-temannya (ENJOYED, STUDIED, VISITED, WENT, dan SAW), maka dalam kalimat SUBJUNCTIVE-nya atau ‘IS IF/AS THOUGH’-nya ini dipakailah bentuk PAST PERFECT; yaitu ‘HAD DONEe’ dan teman-tamannya {HAD ENJOYED, HAD STUDIED, HAD VISITED, HAD GONE, dan HAD SEEN) di depan SUBJECT-2, atau sesudah kata ‘AS IF/AS THOUGH’.
Untuk to be; (WAS/WERE+NV=Non Verb/bukan kata kerja) pada waktu LAMPAU, pada kalimat SENYATANYA, maka pada kalimat SUBJUNCTIVE/ AS IF/AS THOUGH digunakanlah bentuk LEBIH LAMPAU/PAST PERFECT, aitu: HAD BEEN+NV=Non Verb.
2). Past Simple
Subject 1+ verb2 + as if+ subject 2 + had verb- 3.
Subject 1+ verb2 + as if+ subject 2 + had been NV.
Subject 1+ verb2 + as though + subject 2 + had +verb- 3.
Subject 1+ verb2 + as though + subject 2 + had +been+NV
Examples:
FACT: John is not a monster.)
Faktanya: John bukan sebuah monster.)
AS THOGH: John screamed loudly as though he had been a monster.
John berteriak dengan keras seperti sebuah monster.
FACT: I wasn't run over by a ten-ton truck.
Faktanya: Saya tidak sedang dikejar oleh sebuah truk seberat sepuluh ton.
AS IF: I feel terrible. I fell as if I had been run over by a ten-ton truck.
AS IF: Saya merasa sangat was-was/khawatir/takut. Saya merasa seolah-oleh sedang dikejar oleh sebuah truk seberat sepuluh ton.
Kamis, 28 Oktober 2010
SUBJUNCTIVE WITH 'AS IF/AS THOUGH' (1)
Subjunctive with “as if/as though” (1)
A. Pengertian
Seperti halnya kalimat pengandaian yang lain, subjunctive with ‘as if’ atu ‘as though’ ini dugunkan untuk mengandaikan sesuatu yang berlawanan dengankenyataanya.
Namun dalam pengandaian bentuk ini, ‘as if’ atu ‘as though’, diartikan sebagai seolah-olah, tidak seperti halnya pengandaian yang lain yang mempunyai arti ’seandainya atau seumpama, atau jika.
Jadi melihat arti yang seperti itu, pangandaian bentuk ini lebih lazim digunakan untuk memisalkan sebuah perilaku seseotang, atau kondisi atau situasi alam yang tidak terjadi pada waktu itu dan diandaikan seolha-olah terjadi atau sebalikya.
Jika pada manusia diandaikan/seolah-olah dia berperilaku/bertingkah/berlagak seperti yang diterakan pada kalimat pengandaian itu, yang keadaan sebenarnya tentu bukanlah seperti itu namun justru sebaliknya, atau minimal tidak seperti yang diterakan itu.
B. Bentuk
1) Present Simple.
Pattern/Formula/Rumus:
Subject 1+ verb 1+as if+ subject 2 +verb- 2.
Subject 1+ verb 1+as though + subject 2 +verb- 2.
Subject 1+ verb 1+as if + subject 2 +were+NV.
Subject 1+ verb 1+as though + subject 2 +were+NV
C. Examples:
AS IF: Alex behaves as if he were a rich boy.
Perumpamaan: Alex berlagak seperti seorang anak orang kaya.
FACT: Alex is not a rich boy.)
(Faktanya: Alex bukan anak orang kaya.)
AS IF: She talked as if she were a child.
Perumpamaan: Dia berbicara seperti layaknya anak-anak.
FACT: She is not a child anymore.
Faktanya: Dia sudah bukan anak-anak lagi
FACT: Andri doesn’t have a car, but…
AS THOUGH: he actes as though he had a car.
Faktanya: Andri tidak punya mobil, akan tetapi…
AS THOUGH: Andri bertingkah seperti orang yang mempunyai mobil.
A. Pengertian
Seperti halnya kalimat pengandaian yang lain, subjunctive with ‘as if’ atu ‘as though’ ini dugunkan untuk mengandaikan sesuatu yang berlawanan dengankenyataanya.
Namun dalam pengandaian bentuk ini, ‘as if’ atu ‘as though’, diartikan sebagai seolah-olah, tidak seperti halnya pengandaian yang lain yang mempunyai arti ’seandainya atau seumpama, atau jika.
Jadi melihat arti yang seperti itu, pangandaian bentuk ini lebih lazim digunakan untuk memisalkan sebuah perilaku seseotang, atau kondisi atau situasi alam yang tidak terjadi pada waktu itu dan diandaikan seolha-olah terjadi atau sebalikya.
Jika pada manusia diandaikan/seolah-olah dia berperilaku/bertingkah/berlagak seperti yang diterakan pada kalimat pengandaian itu, yang keadaan sebenarnya tentu bukanlah seperti itu namun justru sebaliknya, atau minimal tidak seperti yang diterakan itu.
B. Bentuk
1) Present Simple.
Pattern/Formula/Rumus:
Subject 1+ verb 1+as if+ subject 2 +verb- 2.
Subject 1+ verb 1+as though + subject 2 +verb- 2.
Subject 1+ verb 1+as if + subject 2 +were+NV.
Subject 1+ verb 1+as though + subject 2 +were+NV
C. Examples:
AS IF: Alex behaves as if he were a rich boy.
Perumpamaan: Alex berlagak seperti seorang anak orang kaya.
FACT: Alex is not a rich boy.)
(Faktanya: Alex bukan anak orang kaya.)
AS IF: She talked as if she were a child.
Perumpamaan: Dia berbicara seperti layaknya anak-anak.
FACT: She is not a child anymore.
Faktanya: Dia sudah bukan anak-anak lagi
FACT: Andri doesn’t have a car, but…
AS THOUGH: he actes as though he had a car.
Faktanya: Andri tidak punya mobil, akan tetapi…
AS THOUGH: Andri bertingkah seperti orang yang mempunyai mobil.
Rabu, 27 Oktober 2010
SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY’ (3)
SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY’ (3)
III). Past Simple (lampau)
A. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu lampau, atau juga bisa untuk menyesali sesuatu yang telah terjadi/menyesali karena tidak terjadi, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu lampau, seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang telah terjadi pada waktu lampau, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan VERB-2; seperti DID dan teman-temannya (enjoyed, studied, visited, went dan saw), maka dalam kalimat subjunctive-nya dengan ‘IF ONLY’-nya ini dipakai bentuk past perfect; yaitu ‘HAD DONE’ dan teman-tamannya {had enjoyed, had studied, had visited, had gone dan had seen) di depan Subject.
Untuk to be; (WAS/WERE+NV=Non Verb/bukan kata kerja) pada waktu lampau, pada kalimat senyatanya, maka pada kalimat subjunctive ‘if only’ ini digunakanlbentuk PAST PERFECT atau lebih lampau: HAD BEEN+NV=Non Verb.
Kesimpulan; Jika pada kalimat senyatanya/keadaan sebenarnya itu dalam keadaan past simple/lampau, maka dalam keadaan pengandaian ‘if only’nya itu past perfect.
B. PATTERN:
IF ONLY +Subject 1+ had+V3.
(REALITY: Subject +Verb-2)
IF ONLY +Subject 1+ had+been+NV.
(REALITY: Subject + were +NV)
C. EXAMPLES:
IF ONLY: If only my mother had had more time last night.
(Seandainya ibuku sudah mempunyai banyak waktu tadi malam.)
REALITY: She didn’t have more time last night.
(Kenyataannya: Beliau tidak mempunyai lebih banyak waktu tadi malam.)
IF ONLY: If only he had not been absent yesterday.
(Pengandaian: Seandainya dia tidak absent kemarin.)
REALITY: He was absent. (Dia absen)
(He was not present. (Dia tidak hadir)
IF ONLY: If only he had come last night.
(Seandainya dia datang tadi malam)
REALITY: He didn’t come last night.
(Kenyataanya: Dia tidak datang tadi malam.)
Senin, 25 Oktober 2010
SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY' (2)
SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY (2)
II). Present Simple (sekarang)
II). Present Simple (sekarang)
A. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu sekarang, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu sekarang, seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang terjadi, yang jika dalam KALIMAT SEBENARNYA digunakan VERB-1; seperti DO/DOES dan teman-temannya (enjoy/enjoys, study/studies, visit/visits, go/goes dan see/sees), maka dalam kalimat SUBNUNCTIVE-dengan’IF ONLY’ ini dipakai bentuk LAMPAU/VERB-2; yaitu ‘DID’ dan teman-tamannya {enjoyed, studied, visited, went dan saw) sesudah SUBJECT.
Untuk TO BE; (AM, ARE, IS+NV=Non Verb) pada WAKTU SEKARANG, pada kalimat SEBENARNYA, maka pada KALIMAT INI digunakan BENTUK LAMPAU yaitu hanya ’WERE+NV=Non Verb’ saja, BUKAN YANG LAIN.
Kesimpulan Jika pada SENBENARNYA itu dalam keadaan PRESENT/sekarang, maka dalam keadaan PENGANDAIAN ‘IF ONLY’ itu PAST .
b. Pattern/Rumus
IF ONLY: If only + Subject 1+ V2.
REALITY: Subject + V-1
IF ONLY: If only + Subject 1+ were +NV=Non Verb.
REALITY: Subject +am, are, is +Non Verb
c. Examples/contoh:
IF ONLY: If only Tono spoke English fluently.
(Seandainya Tono itu berbicara bahasa Inggris dengan fasih.)
REALITY: Tono doesn’t speak English fluently.
(Tono tidak berbicara bahasa Inggris dengan fasih)
IF ONLY: If only John were coming to class now.
(Seandainya John masuk sekolah sekarang.)
REALITY: John isn’t coming to class.
(John tidak masuk sekolah sekarang)
IF ONLY: If only books were not expensive.
(Seandainya buku tidak mahal.)
IF ONLY: If only books were cheap.
(Seandainya buku murah.)
REALITY: Books are very expansive now.
(Buku sangat mahal sekarang.)
Minggu, 24 Oktober 2010
SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY’ (1)
SUBJUNCTIVE WITH ‘IF ONLY’ (1)
PENGERTIAN
Subjunctive digunakan untuk menyatakan/mengungkapkan suatu kejadian, keinginan/pengharapan yang bertentangan dengan apa yang sesungguhnya ada atau terjadi.
Subjunctive with “if only”
I). Future simple (Waktu yang akan datang)
A. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan pengandaian/imajinasi/harapan/lamunan pada waktu yang akan datang, walaupun pembicara/penulis sadar betul bahwa itu semua hanya sebatas harapan hampa saja, karena memang hal itu tidak akan pernah terjadi seperti yang diharapkan itu, hanya mengandaikan saja.
Untuk menyatakan hal yang akan datang, yang jika dalam KEADAAN SEBENARNYA digunakan MODAL-1; seperti WILL dan teman-temannya (CAN, SHALL, MAY), maka dalam kalimat SUBJUNCTIVE-nya atau ‘IF ONLY’-nya ini dipakai bentuk lampau; yaitu ‘WOULD’ dan teman-tamannya (COULD, SHOULD, MIGHT) di depan SUBJECT.
Untuk to be; (AM, ARE, IS) pada waktu yang akan datang, pada kalimat sesungguhnya maka pada kalimat ini digunakan bentuk lampau yaitu hanya ’WERE’ saja, bukan yang lain.
Kesimpulan; Jika pada kalimat sesungguhnya/keadaan sebenarnya itu dalam keadaan FUTURE/yang akan datang, maka dalam keadaan pengandaian ‘IF ONLY’ itu PAST FUTURE/lampau.
B. Pattern/Rumus:
IF ONLY: If only + subject + V-2
(FACT: Subject + V-1)
IF ONLY: If only + subject +WERE+NV.
(FACT: Subject + AM, ARE, IS +NV)
IF ONLY: If only +subject + WERE +V-ing.
(FACT: Subject + AM,ARE, V-ing)
C. Contoh/Examples:
IF ONLY: If only you could come with us tonight.
(Seandainya engkau bisa datang bersama kita nanti malam.)
FACT: You can’t come with us.
(Faktanya: Engkau tidak bisa datang bersama kita nanti malam.)
IF ONLY: If only would call me.
(Seandainay dia akan menelpunku.)
FACT: She will not call me.
(Faktanya: Dia tidak akan menelpunku)
IF ONLY: If only she weren’t going to be here.
(Seandainya dia akan berada di sini.)
FACT: He is not going to be here.
(Faktanya: Dia tidak akan berada di sini.)
IF ONLY: If only she could come tomorrow.
(Seandainya dia bisa datang besuk.)
FACT: She can’t come tomorrow.
(Kenyataanya: Dia tidak bisa datang besok.)
Sabtu, 23 Oktober 2010
KALIMAT PENGANDAIAN(6)/SUBJUNCTIVE WITH "WISH" (3, habis)
SUBJUNCTIVE WITH "WISH"(3, habis)
3). Past Simple (lampau)
a. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan PENGANDAIAN/PENGHARAPAN pada waktu lampau/menyesali sesuatu yang telah terjadi/menyesali karena tidak terjadi, walaupun itu semua hanya sebatas HARAPAN PENGANDAIAN saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu lampau, seperti yang DIHARAPKAN itu, hanya MENGANDAIKAN saja.
Untuk menyatakan hal yang telah terjadi pada waktu lampau, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan verb-2; seperti DID dan SEJENISNYA (enjoyed, studied, visited, went dan saw), maka dalam kalimat subjunctive-nya atau ‘WISHES-nya ini dipakai bentuk past perfect; yaitu ‘HAD DONE’ dan SEJENISNYA {had enjoyed, had studied, had visited, had gone dan had seen) di depan Subject 2, atau sesudah kata ‘wish’.
Untuk to be; (WAS/WERE +NV=Non Verb/bukan kata kerja) pada WAKTU LAMPAU pada kalimat SEBENARNYA, maka pada kalimat subjunctive 'wishes'-nya ini digunakan bentuk LEBIH LAMPAU yaitu: HAD BEEN+NV=Non Verb.
Kesimpulan; Jika pada kalimat sebenarnya/keadaan SEBENARNYA itu dalam keadaan LAMPAU/past, maka dalam keadaan pengandaian ‘WISH’nya itu LEBIH LAMPAU/past perfect.
b. Pattern/Rumus:
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + (modal-2)+have +V3.
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + (modal-2) +have +been+NV
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + had +V3
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + had +been+NV
Note: Modal-2; would, could, might, should.
c. Example:
Wish:
My mother WISH that she had had more time last night.
(Ibuku MENGHARAPKAN SEANDAINYA beliau sudah mempunyai banyak waktu tadi malam.)
The reality:
She didn’t have more time last night.
(Kenyataan: Beliau tidak mempunyai lebih banyak waktu tadi malam.)
Wish:
I WISH he had not been absent yesterday.
(Saya MENGHARAPKAN SEANDAINYA dia tidak absent kemarin.)
The reality:
He was absent. (Dia absen)
(Kenyataan: He was not present. (Dia tidak hadir)
Wish:
I WISH he had come last night.
(Saya MENGHARAPKAN SEANDAINYA dia datang tadi malam)
The reality:
He didn’t come last night.
(Kenyataan: Dia tidak datang tadi malam.)
Jumat, 22 Oktober 2010
CONDITIONAL SENTENCES/OMITTING ‘IF’
MENGHILANGKAN ‘If’
A. Pengertian dan cara-cara menghilangkan.
Dalam sebuah Conditional Sentence/Kalimat Pengandaian, tidak selalu diharuskan menggunakan kata ‘If’=Jika/seandainya/Jikalua/seumpama saja.
Kata itu bisa dihilangkan dengan cara infersi' membalik. Yang dimaksud membalik di sini adalah membalik Subject, yang tadinya terletak di depan to be’ ‘were’ atau di depan modal, maka sewaktu ‘If’ itu dihilangkan, to be atau modal itu berpindah di depan, kemudian diikuti Subject. Jadi dari keterangan di atas, terbentuklah Pattern/Rumus sebagai berikut.
B. Pattern/Rumus dan contoh-contoh:
Type I:
am, are, is +Subject-1 +NV, Subject-2, modal-1 verb-1+O
Verb-1 +Subject-1 +N, Subject-2, modal-1 be+NV
Contoh:
Am I healthy, I will attend your invitation.
Am I healthy, I will attend your invitation.
Should anyone call, please take a message.
Type II:
Verb-2 +Subject-1+ Noun, Subject-2+Modal-2 be+NV.Type II:
Were +Subject-1+ Noun, Subject-2+Modal-2+Veb-1./div>
Contoh:
Were I you, I wouldn’t do that.
Type III:
Had + Subject+Verb-3, Subject-2+modal-2+have+Verb-3+O.
Had + Subject+been+NV, Subject-2+modal-2+have+Verb-3+O.
Contoh:
Had I known, I would have told you.
C. Explanation/Keterangan:
- Am I healthy, asalnya dari: If I am healthy,…
- Should I anyone call, berasal dari: If anyone should call,…
- Were I you, dari: If I were you,…
- Had I known, datang dari: If I had known,…
D. Excercises/Latihan:
Buatlah kalimat dengan arti yang sama dengan menghilangkan ‘if’ dari kalimat pengandaian di bawah ini!
- Your boss sounds like a real tyrant. job. If I were you, I would look for another
- If Tompson had not dropped the ball, we would have won the game.
- We would have won if Tompson had caugh the ball.
- I will be out of my office until 2:00. If you should need to reach me, I will be in the conference room.
- You really should learn how to use a computer. If you had used a computer, you could have finished the work in halgf the time.
Kamis, 21 Oktober 2010
KALIMAT PENGANDAIAN/SUBJUNCTIVE (2)
SUBJUNCTIVE (2)
2). Present simple (sekarang)
a. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan PENGANDAIAN/PENGHARAPAN terhadap sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan sekarang, walaupun itu semua hanya sebatas HARAPAN saja, karena memang hal itu tidak terjadi pada waktu sekarang, seperti yang DIHARAPKAN itu, hanya MENGANDAIKAN saja.
Untuk menyatakan hal yang terjadi, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan verb- 1; seperti DO/DOES dan teman-temannya (enjoy/enjoys, study/studies, visit/visits, go/goes dan see/sees), maka dalam kalimat subjunctive-nya atau ‘WISH’-nya ini dipakai bentuk lampau; yaitu ‘DID’ dan sejenisnya {enjoyed, studied, visited, went dan saw) di depan Subject 2, atau sesudah kata ‘wish’.
Untuk to be; (am, are, is +NV=Non Verb) pada waktu sekarang, pada kalimat senbenarnya, maka pada kalimat ini digunakan bentuk lampau yaitu hanya ’were+NV=Non Verb’ saja, bukan yang lain.
b. Pattern/Rumus
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + V2.
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + were +NV=Non Verb.
Note: (that)/ in the (…) bracket is possibly omitted/ ‘that’ boleh dihilangkan.
c. Examples/contoh:
Wish: I WISH that Tono spoke English fluently.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA Tono itu berbicara bahasa Inggris dengan fasih.)
Reality: Tono doesn’t speak English fluently.
(Tono tidak berbicara bahasa Inggris dengan fasih)
Wish: I WISH John were coming to class.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA John masuk sekolah.)
Reality: John isn’t coming to class.
(John tidak masuk sekolah)
Wish: I WISH books were not expensive.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA buku tidak mahal.)
I WISH books were cheap.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA buku murah.)
Reality: Books are very expansive now.
(Buku sangat mahal sekarang.)
Rabu, 20 Oktober 2010
KALIMAT PENGANDAIAN (4)/ SUBJUNCTIVE (1)
SUBJUNCTIVE MENGGUNAKAN 'WISH'
Pengertian.
Subjunctive digunakan untuk menyatakkan/mengungkapkan suatu PENGHARAPAN terhadap sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sesungguhnya ada atau terjadi.
A. Subjunctive with “wish”
1). Future simple (Waktu yang akan datang)
a. Explanation
Ini digunakan untuk menyatakan PENGHARAPAN/PENGANDAIAN pada waktu yang akan datang, walaupun itu semua hanya sebatas HARAPAN/ANDAIAN saja, karena memang hal itu tidak akan terjadi seperti yang diharapkan itu, hanya HARAPAN/ANDAIAN saja.
Untuk menyatakan hal yang akan datang, yang jika dalam kalimat biasa/nyata digunakan modal- 1; seperti will dan teman-temannya (can, shall, may), maka dalam kalimat subjunctive-nya atau ‘wish’-nya ini dipakailah bentuk lampau; yaitu ‘would’ dan teman-taman-temannya (could, should, might) di depan subject 2, atau sesudah kata ‘wish’.
Untuk to be; (am, are, is) pada waktu yang akan datang, pada kalimat sebenarnya, maka pada kalimat ini digunakan bentuk lampau yaitu hanya ’were’ saja, bukan yang lain.
Kesimpulan; Jika pada kalimat sebenarnya/keadaan sesungguhnya itu dalam keadaan future/yang akan datang, maka dalam keadaan dalam pengandaian ‘wish’ itu past future/lampau.
b. Pattern/Rumus:
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + (would/could/might+ V1
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + (would/could/might+ be+NV
Subject 1+ wish (that) + subject 2 + were+V-ing.
c. Contoh/Examples:
We WISH that you could come with us tonight.
(Kita BERHARAP SEANDAINYA engkau bisa datang bersama kita nanti malam.)
Fact: You can’t come with us.
(Faktanya: Engkau tidak bisa datang bersama kita nanti malam.)
I WISH (that) she would call me.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA dia akan menelpunku.)
Fact: She will not call me.
(Kenyataannya: Dia tidak akan menelpunku)
I WISH she weren’t going to be here.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA dia akan berada di sini.)
Fact: He is not going to be here.
(Faktanya: Dia tidak akan berada di sini.)
I WISH she could come tomorrow.
(Saya BERHARAP SEANDAINYA dia bisa datang besuk.)
Fact: She can’t come tomorrow.
(Kenyataannya: Dia tidak bisa datang besok.)
Selasa, 19 Oktober 2010
CONDITIONAL SENTENCES/KALIMAT PENGANDAIAN (3)
3. The Third type/Tipe ketiga
(Past – Unreal Conditional)
A. Definition/Pengertian
Tipe ketiga menggambarkan suatu kejadian yang bertentangan pada masa lampau dan tidak ada harapan akan terlaksana pada waktu sekarng karena hanya merupakan/bayangan/emajinasi/pengandaian/lamunan masa lampau (impossible condition/kondisi yang tidak mungkin terjadi).
B. Pattern/Rumus:
If + Subject 1 + past perfec tense, + Subject 1 + future perfect tense.
If + S 1+ had+V-3, + S2 + (modal-2) + have + V3
If + S 1+ had been+NV, + S2 + (modal-2) + have + been+NV
If + S 1+ had+V-3, + S2 + (modal-2) + have + been+NV
If + S 1+ had+been+NV, + S2 + (modal-2+ have + V3.
Or/Atau
Subject 1 + future perfect tense + if + Subject 2 + past perfect tense
S1 + (modal-2) + have + V3+ if + S2+had+V-3
S1 + (modal-2) + have +been+NV+ if + S2+had+been +NV
S1 + (modal-2) + have + V3+ if + S2+ had+been +NV
S1 + (modal-2) + have + been+NV+ if + S2+had+V-3
C. Explanation/Keterangan:
- Modal 2, yaitu: would, could, should, dan might.
- NV yaitu Non Verb; kata sifat, kata benda, dan kata keterangan.
- To be-2 yang dipakai dalam kalimat pengandaian jenis kedua ini adalah selalu ‘were’ bukan yang lain yaitu ‘was’, bukan.
D. Examples/Contoh:
1. If my boss had not invited me, I would have joined you.
Seandainya bos saya belum mengundangku, saya akan sudah bergabung denganmu.
(Fact: My boss invited me, so I didn’t join you.)
(Faktanya: Bos saya sudah mengundangku, maka saya tidak bergabung denganmu).
2. If I had known you were there, I would have written you a letter.
Seandainya aku sudah tahu enkau berada di sana, saya akan sudah menulis surat padamu.
(Fact: I didn’t write a letter because I didn’t know you are there.)
(Faktanya: Aku tidak menulis surat karena aku tidak tahu engkau berada di sana.)
3. If you had invited me, I would have come.
Seandainya enkau sudah mengundangku, aku akan sudah datang.
(Fact: I didn’t come because you didn’t invite me.)
(Faktanya: Aku tidak datang karena engkau tidak mengundangku.)
CONDITIONAL SENTENCES/KALIMAT PENGANDAIAN (2)
2. The Second type/Jenis kedua
(Present -Unreal Conditional)
Definition/Pengertian
Bentuk kedua ini disebut ‘Improbable Condition’, yang artinya kondisi yang tidak mungkin terjadi, yaitu bahwa kejadian tersebut bertentangan dengan yang kenyataan/sebebarnya, atau (contra-to-fact), karena ini hanya merupakan lamunan/khayalan/pengandaian/emajinasi/bayangan saja
B. Pattern/Rumus:
If + Subject 1 + past simple tense, + Subject 2 + past future tense.
If + S1 + V-2 + S2 + (modals-2) + V1.
If + S1 + were + S2 + (modals-2) +be+NV.
If + S1 + V-2 + S2 + (modals-2) + V-1
If + S1 + were + S2 + (modals-2) be+ NV
Or/Atau
Subject 1 + past future tense + if + Subject 2 + past simple tense .
S2 + (modals-2) + V1+ if + S1 + V-2
S2 + (modals-2) + be+NV + if + S1 + were +NV
S2 + (modals-2) + V1 + if + S1 +were +NV
S2 + (modals-2) + be+NV + if + S1 + V-2
C. Explanation/Keterangan:
- Modal 2, yaitu: would, could, should, dan might.
- NV yaitu Non Verb; kata sifat, kata benda, dan kata keterangan.
- To be-2 yang dipakai dalam kalimat pengandaian jenis kedua ini adalah selalu ‘were’ bukan yang lain yaitu ‘was’, bukan.
D. Examples/Contoh:
1. If Sandra had time, she would/could/should/might see me this weekend.
Seandainya Sandra mempunyai waktu, dia akan/bisa/seharusnya/mungkin bertemu denganku akhir pekan ini.
(Fact: Sandra doesn’t have time, so she will not/cannot/may not see me this weekend.)
(Kenyataannya: Sandra tidak punya waktu, maka dia tidak: akan/bisa/mungkin bertemu denganku akhir pekan ini)
2. Donny would tell you about it if he were here.
Donny akan menceritakan kepadamu tentang itu seandinya dia berada di sini.
(Fact: He is not here, so he won’t tell you about it.)
(Faktanya: Dia tidak di sisni, maka dia tidak akan menceritakan kepadamu tentang itu).
Senin, 18 Oktober 2010
CONDITIONAL SENTENCES/KALIMAT PENGANDAIAN (1)
A. Definition/Pengertian
‘Conditional Sentence’ atau Kalimat Pengandaian, adalah kalimat yang digunakan untuk mengatakan suatu harapan atau gambaran suatu lamunan dalam bentuk kalimat bersyarat.
B. Kinds/Jenis-jenis
Dalam bahasa Inggris terdapat tiga jenis Kalimat Pengandaian/‘Conditional Sentence’.
1. The First type/Jenis pertama (Future Real Condition).
Bentuk pertama Conditional Sentence disebut ‘Probable Condition’ atau
‘Real Condition’ yang artinya, bahwa sesuatu akan mungkin bisa terjadi pada
waktu yang akan datang atau sekarang jika saja syaratnya itu terpenuhi/dilakukan.
Pattern/Rumus:
If + Subject 1 + present simple tense, + Subject 2 + future simple tense.
Or/Atau:
Subject 1 + future simple tense + if +Subject 2+ present simple tense.
If + S1 + V-1, S2 + modal-1 +V-1
If + S1 +am , are, is + NV, S2 + modal-1 +V-1
If + S1 + V-1, S2 +modal-1 +be+NV
If + S1 +/am , are, is + NV, S2 + modal-1 +be+NV
Or/Atau:
Subject 1 + future simple tense +if + Subject 2 + present simple tense,
S1+ modal-+V-1+ if+ S2+V-1
S1+ modal-+be +NV + if+ S2+am, are, is +NV
S1+ modal-+V-1+ if+ S2+am, are, is +NV
S1+ modal-+be +NV + if+ S2+V-1
Examples/Contoh:
1. If Bertha comes, I can give her the message.
Jika Bertha datang, saya akan memberinya pesan itu.
2. If the students arrive late, the teacher may be angry with them.
Jika para siswa datang terlambat, guru mungkin marah dengan mereka.
3. Anton will not go to the picnic if it rains.
Anton tidak akan pergi piknik jika hujan.
Explanation/Keterangan:
- Di dalam sebuah kalimat pengandaian selalu terdapat dua subjek; yaitu S-1, atau Subjek pertama pada kalimat syarat, dan S-2, atau Subjek kedua pada kalimat utama.
- Jika ‘If’ diletakkan di depan, akan terdapat ‘,’ (koma) di tengah sebagai pemenggal dua buah kalimat itu, namun jika ‘if’ berada di tengah, maka tidak perlu adanya ‘,’ (koma).
- Modal 1, yaitu: will, can, shall, may, dan must.
- NV= adalah kepanjangan dari Non Verb, atau bukan kata kerja; yaitu: kata sifat, kata benda, dan kata keteranga tempat.
Minggu, 17 Oktober 2010
PASSIVE VOICE/KALIMAT PASIF (3, habis)
- H. Future Simple
- Hanan will write a short story next month.
- Hanan akan menulis sebuah cerita pendek bulan depan.
- A short story will be written by Hanan next month.
- Sebuah cerita pendek akan ditulis oleh Hanan bulan depan.
- I. Conditional
- If Ira were an author, she would write a film scenario now
- Seandainya Ira seorang penulis, dia akan menulis scenario film sekarang.
- If Ira were an author, a scenarion film would be written by her now.
- Seandainya Ira seorang penulis, scenario film akan ditulis olehnya.
- J. Perfect Conditional
- If Renda had been a composer, he would have written songs before he died.
- Senadainya Rendra seorang penulis lagu, dia akan sudah menulis banyak lagu.
- If Renda had been a composer, many songs would have been written by him.
- Senadainya Rendra seorang penulis lagu, banyak lagu akan sudah ditulis olehnya.
- K. Present Infinitive
- The teacher wants the students to write the lessons.
- Guru menghendaki para siswa menulis pelajaran.
- The teacher wants the lessons to be written by the students.
- Guru menghendaki pelajaran ditulis oleh para siswa.
- L. Perfect infinitive
- The teacher wants the students to have written the lessons.
- Guru menginginkan para siswa telah menulis pelajaran.
- The teacher wants the lessons to have been written by the students.
- Guru menginginkan pelajaran ditulis oleh para siswa.
- M. Present perfect/Gerund
- The teacher avoided writing the mistakes.
- Guru menghindari menulis kesalahan.
- The mistakes are avoided being written by the teacher.
- Kesalahan dihindari ditulis oleh guru.
- N. Present participle
- That is great; they have written the whole lessons.
- Hebat; mereka telah menulis seluruh pelajaran.
- That is great; the whole lessons have been written by them.
- Hebat; seluruh pelajaran telah ditulis oleh mereka.
Keterangan:
- Subjek ‘I’ rangkaiannya: am, was, have.
- Subjek ‘You’, ‘We’, and ‘They’ atau orang, binatang, dan benda lain, hidup atau mati yang LEBIH DARI (1) SATU, {2, 3, 4, both, many, few, a few, (‘some’ dan ‘all’ yang countable noun/Kata Benda bisa dihitung)}, rangkaiannya: are, were, have.
- Subjek ‘He’, ‘She’, dan ‘It’ atau orang, binatang, dan benda lain, hidup atau mati, yang HANYA 1 (SATU) termasuk juga benda yangdiawali dengan {a, an, none, much, any, little, a little, (‘some’ dan ‘all’, yang uncountable noun/Kata Benda yang tidak bisa dihitung)}, rangkaiannya: is, was, has.
- Untuk Kalimat Pengandaian jenis kedua, atau Conditional Sentences type two, selalu menggunakan’were’, untuk semua Subjek.
Kamis, 14 Oktober 2010
PASSIVE VOICE/KALIMAT PASIF (2)
Active tenses and their passive equivalents in a word 'write'.
Tenses kalimat aktif dan pasif-nya yang setara dalam kata 'menulis'.
(bare verb: write. V-1, write/writes. V-2: wrote. V-3: written, V-ing: writing)
Tenses/Verb form | Active Voice | Passive Voice |
Simple present | …writes/does/do… | …is written… |
Interrogatives | Do/Does…? | Am/Are/Is…? |
Present continuous | …is/am/are writing… | is/am/are being written |
Simple past | …wrote… | …was/were written… |
Interrogatives | Did..? | Was/Were…? |
Past continuous | …was/were writing… | …was/were being written… |
Present perfect | …has/have written.. | …has/have been written… |
Past perfect | …had written… | ....had been written... |
Future simple | …will write… | ...will be written... |
Conditional | ..would write… | ...would be written... |
Perfect conditional | …would have written… | ...would have been written... |
Present infinitive | …to write… | ...to be written... |
Perfect infinitive | …to have written… | ...to have been written... |
Present perfect/gerund | …writing… | ...being written... |
Present participle | ...having written... | ...having been written... |
Mengenai perubahan dari kalimat pasif menjadi kalimat aktif, jika pada kalimat pasif itu tidak disebutkan pelakunya, maka pada kalimat aktif subjek itu muncul dengan sendirinya yaitu 'people' atau 'someone'.
- D. Interrogatives
- Did Koko write two poems last Sunday?
- Apakah Koko menulis dua buah puisi Ahad yang lalu?
- Were two poems written by Koko last Sunday?
- Apakah dua buah puisi ditulis oleh Koko Ahad yang lalu?
- E. Past Continuous
- Anton was writing some letters yesterday morning.
- Anton sedang menulis beberapa surat kemarin pagi.
- Some letters were being written by Anton yesterday morning.
- Beberapa surat sedang ditulis oleh oelh Anton kemarin pagi.
- F. Present perfect
- Dinda has written six books up to now.
- Dinda sudah menulis enam buku sampai saat ini.
- Six books have been written by Dinda up to now.
- Enam buku telah ditulis oleh Dinda sampai saat ini.
- G. Past perfect
- Rona had written two novels when she entered university two years ago.
- Rona telah menulis dua novel ketika dia masuk Universitas dua tahun yang lalu.
- Two novels had been written by Rona when she entered university two years ago.
- Dua novel telah ditulis oleh Rona ketika dia masuk Universitas dua tahun yang lalu.
Selasa, 12 Oktober 2010
PASSIVE VOICE/KALIMAT PASIF (1)
Active tenses and their passive equivalents pattern
Pola tenses kalimat aktif dan pasifnya yang setara.
Tenses/Verb form | Active Voice | Passive Voice |
Simple present | V-1(with/no-s/es) | am/are/is+V-3 |
Interrogatives | Do/Does +S+V-1(no-es/s) | Am/Are/Is +S+V-3+? |
Present continuous | is/am/are +V-ing | is/am/are being +V-3 |
Past Simple | +V-2 | was/were +V-3 |
Interrogatives | Did+S+V-1(no-es/s)+O+? | Was/Were+S+V-3+? |
Past continuous | was/were V-ing | was/were being+V-3 |
Present perfect | has/have +V-3 | has/have been +V-3 |
Past perfect | had +V-3 | had been +V-3 |
Future simple | will +bare verb | will be +V-3 |
Conditional | would + bare verb | would be +V-3 |
Perfect conditional | would have +V-3 | would have been +V-3 |
Present infinitive | to infinitive | to be +V-3 |
Perfect infinitive | to have +V-3 | to have been +V-3 |
Present perfect/gerund | V-ing | being +V-3 |
Present participle | having +V-3 | having been +V-3 |
Syarat utama untuk mengubah dari kalimat aktif menjadi pasif, adalah dengan adanya obyek pada kalimat aktif. Jadi manakala kalimat aktif itu tidak mempunyai obyek, tentu saja tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif. Kata kerja dalam kalimt pasif adalah selalu kata kerja bentuk ketiga atau V-3. Mengenai yang berubah dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif adalah to be-nya (am, are, is, was, were, be, being, dan been). Itu semua berubah dikarenakan waktunya dan menyesuaikan berdasarkan subyeknya.
- A. Simple Present
- Anna writes three poems once a week.
- Ann menulis tiga buah puisi sekali seminggu.
- Three poems are written by Ann once a week.
- Tiga buah puisi buah puisi ditulis oleh Ann sekali seminggu.
- A. Interrogatives
- Does Ann write two poems once a week?
- Apkah Ann menulis dua buah puisi sekali seminggu?
- Are two poems written by Annn once a week?
- Apakah dua buah puisi ditulis oleh Annn sekali seminggu?
- B. Present continuous
- Rendra is wrting a poem at present.
- Rendra sedang menulis sebuah puisi sekarang.
- A poem is being written by Rendra at present.
- Sebuah puisi sedang ditulis oleh Rendra sekarang.
- C. Past Simple
- Koko wrote two poems last Sunday.
- Koko menulis dua buah puisi Ahad yang lalu.
- Two poems were written by Koko last Sunday.
- Dua buah puisi ditulis oleh Koko Ahad yang lalu.
Senin, 11 Oktober 2010
Artikel ke-10 ’ acts’ dan ’actions’
Bagaimana menggunakan ’act’ dan ’action’ yang tepat menurut arti dan situasi yang benar? Ikuti penjelasan yang berikut!
Indonesia: Dia menolak untuk bertanggung jawab atas tindakannya.
Incorrect: He refused to accept responsibility for his acts.
Correct: He refused to accept responsibility for his actions.
Exaplanation: The noun act is usually used when we want to comment on a particular thing that someone has done, for instance:
Penjelasan: Kata benda ‘act’ biasanya digunakan ketika kita ingin mengomentari sesuatu yang khusus yang seseorang telah lakukan, misalnya:
It was an act of great courage.
Itu adalah sebuah tindak keberanian yang hebat.
These cowardly terrorist acts bring death and suffering to the innocent.
Tindak-tindak teroris pengecut ini membawa kematian dan penderitaan pada orang yang tak bersalah.
When we are talking about someone’s general behavior, use actions”
Ketika kita membicarakan tentang tingkah laku umum seseorang, gunakanlah ‘actions’
Examples:
You can’t be blamed for your parents’ actions.
Anda tidakk dapat disalahkan atas tindakan orang tua anda.
Her words and actions have not gone unnoticed.
Kata-kata da tindakan-tindakannya belum belum dipwerhatikan.
That is all about the explanation about’ acts’ dan ’actions’, thank you so very much for your kind attention. I hope that you all undrestand the article and I hope that it will be useful for us.
Sabtu, 09 Oktober 2010
The Verbs of Perception
The verbs of perception atau dalam bahasa Indonesia adalah kata kerja persepsi, yaitu kata-kata kerja yang berhubungan dengan indera kita; yaitu; look at=melihat, hear=mendengar, listen to=mendengarkan, watch=menonton, see=melihat, smell=membau, notice=melihat/memperhatikan, observe=mengamati, feel=meraba/merasa.
Kata-kata kerja tertentu yang tersebut di atas, bisa diikuti oleh simple form atau bare verb, atau kata kerja dasar-tanpa to, s/es-, bias juga diikuti oleh ing-form/ V-ing, yang menjadikan sedikit ada perbedaan di dalamnya, dalam hal pelaksanaanya.
Contoh:
a. I saw my friend run down the street.
(Saya melihat temanku berlari di jalan)
b. I saw my friend running down the street.
(Saya melihat temanku sedang berlari di jalan)
Keterangan: Saya melihat temanku sewaktu dia berlari di jalan.
c. I heard the rain fall on the roof.
(Saya mendengar hujan jatuh di genting)
d. I heard the rain falling on the roof.
(Saya mendengar hujan sedang jatuh di genting)
e. I heard a famous opera star sing at the concert last night.
(Saya mendengar seorang bintang opera terkenal menyanyi tadi malam)
Keterangan: Saya mendengar nyanyian itu dari awal hingga akhir.
f. When I walked into the apartement, I heard my roommate singing in the shower)
(Ketika saya masuk ke apartemen, saya mendengar teman sekamarku sedang menyanyi ‘sambil mandi’ di kamar mandi)
Keterangan: Lagu itu sedang dinyanyikan sewaktu saya mendegarnya.
Pembelajar bahasa Inggris, sekarang lengakapilah kalimat-kalimat di bawah ini, dengan menggunakan kata-kata di dalam daftar di bahaw ini. Gunakanlah kedua bentuk yang mungkin.
1. chase 2. land 3. shake 4. come 5.look at
6. sing 7. knock 8. ring 9. take off
1. When I was downtown yesterday, I saw the police ….a thief.
2. There was an earthquake in my hometown last year. It was just a small one, but I could feel the ground…
3. Polly was working in her garden, so she didn’t hear the phone…
4. I like to listen to the birds …when I get up early in the morning.
5. The guard observed a suspicious-looking person…into the bank.
6. I was almost asleep last night when I suddenly heard someone…on the door.
7. Did you notice Max …another student’s paper during the exam?
8. While I was waiting for my plane, I watched other planes …and…
Selamat berlatih, dan semoga bermanfaat. Sukses selalu untuk Anda.
Langganan:
Postingan (Atom)